Langsung ke konten utama

2018 Penuh Kejutan


Kenapa demikian?

Bagi saya pribadi tahun 2018 adalah sesuatu yang berbeda dari tahun sebelumnya, banyak hal baru dan luarbiasa yang saya lewati ditahun ini. mungkin sebagian orang menganggap hal ini biasa tapi bagi saya ini dalah sebuah pelajaran hidup dan tentang bagaimana kita mesti bertahan dan menikmati sebuah proses untuk kembali mengembangkan diri. Banyak kejutan dan hal-hal yang tak disangka diluar dugaan yang menjadikan rasa syukur tiada batas.

Setelah berhasil menyelesaikan tugas sebagai Ketua Tim Formatur DKD Sumatera Barat masa bakti 2017-2022 makanya semua bermula. Dimulai dari di ACC nya tugas akhir saya pada bulan Januari, akhirnya saya bisa melaksanakan Sidang TA pada tanggal 30 januari 2018, Suatu akhir dari sebuah perjalanan panjang 7,5 tahun di Jurusan Teknik Pertambangan UNP. Kemudian dilanjutkan dengan wisuda pada bulan maret 2018.

(Wisuda Periode Maret 2018)
 
Kemudian setelah selesai dengan studi saya melakukan perjalanan keberapa kota dengan alasan yang tidak pernah ditebak. Awal maret 2018 saya melakukan perjalanan ke Kota Jakarta dan Bogor untuk sebuah misi menuntas apa yang sudah saya janjikan. Dengan cerita yang cukup pelik saya melakukan perjalanan tak terencana. Yah seperti biasa hasilnya sangatlah membahagiakan. Perjalanan yang menurut saya diluar dugaan, tak ada rencana dan hanya mengandalkan insting hati.

Setelah wisuda saya melamar ke sebuah perusahaan swasta yang melakukan recruitment dikampus. Hasilnya cukup membahagiakan, saya lolos tahap ke 3 dan menunggu panggilan kejakarta. Bulan April , Mei dan Juni saya habiskan dirumah untuk sekedar menenangkan pikiran dan membayar 7 tahun jarang pulang dan sok sibuk. Dirumah saya hanya membantu ayah menyadap karet dan fokus ke ibadah puasa Ramadhan sambil menunggu panggilan kerja. Pada akhir bulan Juni saya dipanggil untuk bekerja pada sebuah Perusahaan Starup yaitu Ruangguru dan saya mengikuti Final exam dikota Padang. Hasilnya sudah bisa ditebak saya tak lolos. Yahh,, sudahlah ikhlas saja. Hehehe ini kata-kata penghibur hati.

Selanjutnya saya mencoba untuk ikut menjadi relawan dibeberapa kegiatan Sosial, salah satunya adalah Tedx BatangArau. Sebuah Komunitas Dunia yang menginisiasi untuk menampilkan orang-orang yang memiliki ide untuk sebuah perubahan tapi jarang didengar. Banyak belajar disana tentang bagaimana mengelola kegiatan diluar kebiasaaan saya. Disisi lain saya mencoba menemukan sesuatu yang lebih menarik untuk manambah wawasan dan ilmu pengetahuan. 

(Tim Tedx BatangArau 2018)
 
Pada bulan agustus saya kembali menerima panggilan interview di jakarta. Sebelum kejakarta saya datang ke surabaya dan malang untuk sebuah pertemuan. Ini benar-benar dadakan, seperti biasa berakhir bahagia. Banyak sisi lain dari kebaikan yang saya pelajari.  Hasil interview sampai saat ini belun juga saya terima. Semoga saja nanti dipanggil lagi. Hehehhe. Pada saat dijakarta saya menjumpai saudara-saudara yang ada disana.  Setelah sampai dipadang akhir agustus saya ikut sebuah organisasi TigerHeart. Sebuah organisasi pecinta harimau, disana saya berkesempatan untuk ditugaskan pada survey lapangan lokasi pelepasan harimau sumatera yang konflik dengan warga. Saya diajak tim untuk melihat suatu lokasi konservasi primata yang dikelola swasta. Suatu hal tak terduga yang saya temuakan di sumatera Barat. 

 (di Kawasan Konservasi Primata Kalaweit Camp, Supayang Solok, Sumbar)


Bulan september 2018, saya kembali dipanggil untuk mengikuti Final Exam Starup dan hasilnya saya lolos kemudian bekerja selama 1,5 bulan. Akhirnya saya mengundurkan diri karena sesuatu hal. Banyak pengetahuan baru yang saya temukan ketika bekerja disana. Dunia maya memang beda dari dunia nyata. Pada bulan Oktober dan November dalam susuasana pengangguran saya kembali melakukan perjalalanan Ke 4 Kota, Jambi, Padang, Pekanbaru dan Medan. Menelusuri jejak-jejak budaya belajar tentang Sumatera. Setelah 2 minggu saya kembali melakukan perjalalanan ke Palembang dan Bangka. Wahhhh begitulah serba dadakan tapi menyenangkan.

Euforia 2018 untuk pencari kerja salah satunya pendaftara PNS, pada bulan Oktober saya ikut daftar dan Bulan November saya ikut tes SKD. Hasilnya lolos dan berlanjut ke Tes SKB Pada bulan Desember. Hasil tes SKB belum keluar sampai saat ini. ya menunggu lagi. Bulan Oktober saya mencoba ikut beradu gagasan dalam BEKUP for Starup hasilnya Cuma sampai 10 besar Sumatera Barat. Bulan Desember saya Ikut Diklat Operator Tambang Bawah Tanah selama 2 Minggu. Diklat ini mengembalikan ingatan saya pada proses pendidikan ala-ala militer dan pendidikan pertambangan. Membangunkan ingatan yang tertidur lama. Diakhir tahun saya akhir dengan mengikuti kegiatan yang diadakan komunitas Wikipedia Minang. Pada akhirnya semuanya adalah proses belajar yang harus terus menerus dilakukan tanpa henti untuk merasa puas.


 (WikiKemah Minang 2018 di Pantai Caroline, Padang)


  
(Diklat Operator Tambang Bawah Tanah, BDTBT Sawahlunto)
 
Tahun 2018 ini adalah sebuah momentum mengembalikan ingatan yang tertinggal dan semangat yang sempat kaku untuk memperkaya diri dengan ide dan gagasan untuk maju. Banyak kejutan yang membuat kita sadar bahwa hidup dan rejeki sudah ada yang mengatur. Semoga ditahu 2019 bisa menjadi pribadi yang lebih baik mampu mencapai semua yang diimpikan dan membayar semua janji-janji. Terimakasih untuk semua yang sudah mendukung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jae (dulang emas palangki)

"Jae", suatu kata yang tidak aneh lagi di masyarakat palangki. Jae merupakan alat mencari emas yang berbentuk lingkaran seperti kuali terbuat dari kayu. kegiatan penambangan emas dengan mengunakan jae sudah dilakukan semenjak lama. Tidak diketahui pasti sejak kapan orang palangki menggunakan jae,yang jelas sudah berabad-abad silam. "potret seorang anak yang sedang meletakan jae di atas kepala" sudah menjadi kebiasaan bagi anak-anak umur sekolah dasar, setelah pulang sekolah pergi mendulang emas kesungai untuk mendapat uang jajan yang lebih dan membatu orang tua

Sabulan di Rumah

12/06/2018 Selamat Sore,,, Hari ini memasuki hari ke 27 ramadhan 1439 H. Sudah sebulan saya berada dirumah pasca menyelesaikan studi. Banyak yang bertanya-tanya kenapa saya belom juga bekerja, pertanyaan masyarakat yang memang agak sulit dijawab dengan penjelasan singkat. Sudahlah, saya hanya memilih diam dan tersenyum. (Manakiak di Polak Gota = Menyadap Karet di Kebun) Sebenarnya ada banyak tawaran kerja yang datang ataupun melanjutkan studi S2, tapi saat ini saya memilih berhenti sejenak. Kembali mengevaluasi diri dan merencanakan apa yang harus saya saya lakukan. Tidak banyak yang tau selama 8 tahun, ini lah waktu saya paling lama berada dikampung. Saya memilih menghabiskan waktu bersama keluarga sembari memperbincangkan apa yang menjadi tujuan dan rencana hidup saya selanjutnya. Karena sejatinya hidup ini bukan hanya milik kita sendiri tapi adalah milik orang yang mencintai kita. Saat ini bertepatan dengan bulan ramadhan, dimana saya bisa kembali mengupgrade iman.

Cerita di Tanjung Beringin (Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil).

Pada hari kamis tanggal 17 April 2019 saya berangkat meninggalkan ibukota Jakarta menuju Kota Pontianak Kalimantan Barat. Ketika kebanyakan pemuda sebantaran saya sibuk dengan Pemilu 2019, saya bersama 45 orang pemuda lainnya berangkat menuju pelosok sisi terdalamnya Indonesia. Yah, sebut saja kami meninggalkan kemewahan yang menjadi kebutuhan para milenial. Setelah 2 hari di Pontianak, koordinasi dengan Dinsos Kalimantan Barat saya melanjutkan perjalanan menuju Kota Ketapang. Jaraknya hampir mencapai 530 KM. Katanya sih cukup jauh jika ditempuh dengan  jalur darat dan alhasil saya memutuskan menempuh jalur udara. Sesampai di Ketapang saya dijemput oleh Pak Japani Staf Dinsos Ketapang. S elanjutnya diajak kerumahnya. Rumah itu menjadi rumah kedua yang saya tempati di Kalimantan Barat setelah sebelumnya saya menginap dirumah Bu Eka Kasi KAT Dinsos Kalimantan Barat. Sejenak saya merasakan sebuah kehangatan keluarga baru, saya diterima sebagai seorang anak laki-laki yang baru pulang dari