Langsung ke konten utama

Bubur Gunting Singkawang

Bubur Gunting adalah bubur khas yang berasal dari Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Bubur Gunting adalah cakwe atau roti goreng yang disajikan di dalam mangkuk kecil lengkap dengan kuah kental kacang hijau.Bubur Gunting berasal dari resep turun temurun warga keturunan Tionghoa yang bermukim di Singkawang. Mereka menamakannya dengan Liuk Theu San yang berarti bubur kacang hijau serasa intan.Bubur gunting bukannya berisi gunting, melainkan biji kedelai atau kacang hijau yang dikupas dan direndam dalam kuah kental manis bersama potongan cakwe. Karena cakwe berukuran panjang, pemilik kedai biasanya memotongnya dengan gunting, jadilah dinamakan dengan Bubur Gunting.

Bubur Gunting Singkawang oleh Zhilal Darma dari Wikimedia Commons, CC BY 4.0

Para penjual membuat cakwe sendiri agar rasa bubur sesuai dengan resep turun-temurun. Kuahnya dibuat dengan memakan waktu yang lama jadi dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Bahan-bahan untuk membuatnya cukup mudah dipadapt seperti tepung kanji, kacang hijau, daun pandan, dan gula putih. Semua bahan dimasak dalam sebuah wadah besar dan diberi air. Karena menggunakan tepung kanji, pantang hukumnya meningalkan adonan kuah ini tanpa diaduk hingga dirasa kekentalannya pas. Setelah dirasa cukup, matikan kompor. Proses memasak ini bisa juga berbeda karena ada juga pemilik kedai bubur gunting yang memasak kacang hijau dengan dikukus sedangkan lainnya direbus. Harga semangkuk Bubur Gunting cukup bersahabat yaitu sebesar Rp 5000.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jae (dulang emas palangki)

"Jae", suatu kata yang tidak aneh lagi di masyarakat palangki. Jae merupakan alat mencari emas yang berbentuk lingkaran seperti kuali terbuat dari kayu. kegiatan penambangan emas dengan mengunakan jae sudah dilakukan semenjak lama. Tidak diketahui pasti sejak kapan orang palangki menggunakan jae,yang jelas sudah berabad-abad silam. "potret seorang anak yang sedang meletakan jae di atas kepala" sudah menjadi kebiasaan bagi anak-anak umur sekolah dasar, setelah pulang sekolah pergi mendulang emas kesungai untuk mendapat uang jajan yang lebih dan membatu orang tua

Sabulan di Rumah

12/06/2018 Selamat Sore,,, Hari ini memasuki hari ke 27 ramadhan 1439 H. Sudah sebulan saya berada dirumah pasca menyelesaikan studi. Banyak yang bertanya-tanya kenapa saya belom juga bekerja, pertanyaan masyarakat yang memang agak sulit dijawab dengan penjelasan singkat. Sudahlah, saya hanya memilih diam dan tersenyum. (Manakiak di Polak Gota = Menyadap Karet di Kebun) Sebenarnya ada banyak tawaran kerja yang datang ataupun melanjutkan studi S2, tapi saat ini saya memilih berhenti sejenak. Kembali mengevaluasi diri dan merencanakan apa yang harus saya saya lakukan. Tidak banyak yang tau selama 8 tahun, ini lah waktu saya paling lama berada dikampung. Saya memilih menghabiskan waktu bersama keluarga sembari memperbincangkan apa yang menjadi tujuan dan rencana hidup saya selanjutnya. Karena sejatinya hidup ini bukan hanya milik kita sendiri tapi adalah milik orang yang mencintai kita. Saat ini bertepatan dengan bulan ramadhan, dimana saya bisa kembali mengupgrade iman. ...

Kurak Kariak dalam sisi lain Nagari

Sudah lama tak menulis tentang pertambangan rakyat, Setelah lima tahun lebih tidak melihat sisi lain yang ada dalam nagari. Beberapa hari yang lalu bersama tuntunan dari sebuah tugas akhir saya pulang ke kampung halaman. ada yang sisi lain yang ditemukan. bila kita melihat dari sisi hukum ini memang menyalahi aturan tapi bila melihat dari sisi hidup ini hanya bagian dari cara untuk menjalani hidup dan tetap bertahan di tengah kehidupan yang makin hari makin keras. Adasedikit harapan dan senyuman yang memang harus kita perjuangkan untuk masa depan. Gambar ini bercerita tentang sisi lain pertambangan emas rakyat, ada banyak hal yang tidak diketahui.  Lapisan Tanah yang mengandung emas Kurak kariak (istilah lain dalam mencari tanah yang mengandung emas) Mandulang Ameh ( Mendulang Emas) Jae (dulang emas Tradisional)  Mengais Tanah  Ameh dan Kalam (Emas dan Serbuk Besi) ada banyak yang menggantungkan kehidupan dari pertambanga...